Membedah Inovasi Sains dari Pemenang OPSI 2023 bidang Matematika, Sains, dan Teknologi (MST) jenjang SMA

Halo, Sobat Studiehus! 


Siapa bilang penelitian sains hanya bisa dilakukan oleh ilmuwan senior? Melalui ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023, para pelajar SMA berhasil menunjukkan bahwa ide-ide brilian dapat lahir dari generasi muda. Inovasi-inovasi yang mereka tawarkan tidak hanya kreatif, tapi juga relevan dalam menghadapi tantangan zaman. 

Kali ini kita akan belajar dari tiga judul penelitian yang berhasil memenangkan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023 di bidang Matematika, Sains, dan Teknologi (MST) jenjang SMA. Penelitian-penelitian ini penuh dengan inovasi dan pastinya bisa memberi kita banyak inspirasi. Yuk, kita bedah satu per satu untuk lebih memahami apa yang mereka tawarkan!



1. VALIDASI METODE DETEKSI PROTEIN PFEMPL MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN BAMBU KUNING (BAMBUSA VULGARIS) SEBAGAI INDIKATOR KONTAMINASI PLASMODIUM FALCIPARUM PADA JENTIK ANOPHELES SP. DENGAN METODE PCR
MAN 2 TASIKMALAYA

Judul ini mungkin terdengar rumit, tapi tenang! Mari kita uraikan. Plasmodium falciparum adalah parasit penyebab malaria, dan Anopheles adalah nyamuk yang menularkan penyakit tersebut. Dalam penelitian ini, siswa dari MAN 2 Tasikmalaya mencoba menggunakan ekstrak daun bambu kuning untuk mendeteksi keberadaan protein PfEMP1 pada larva Anopheles yang mungkin terkontaminasi oleh Plasmodium falciparum. PfEMP1 adalah protein yang ditemukan pada parasit tersebut, yang bisa dijadikan indikator adanya kontaminasi malaria.

Mereka menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction), teknik laboratorium yang sangat canggih untuk mengidentifikasi keberadaan DNA spesifik. Jika metode ini divalidasi, kita bisa memiliki alat yang lebih murah dan mudah diakses untuk mendeteksi malaria. Wow, penelitian ini bisa berkontribusi besar dalam memerangi penyakit mematikan, lho!

Pelajaran buat Sobat Studiehus: Jangan takut mempelajari teknik ilmiah yang rumit. Inovasi terkadang muncul dari hal-hal yang mungkin di luar pemahaman kita sekarang, tapi bisa menjadi solusi untuk masalah besar di masa depan.

2. BURBOLANG: “BUBUR INSTAN FUNGSIONAL BERDAYA AQUATIC BIOCOMPOUND DARI TEPUNG SORGUM (SORGHUM BICOLOR L.), IKAN LAYANG (DECAPTERUS SP.), DAN RUMPUT LAUT COKELAT (SARGASSUM SP.) SEBAGAI PEMENUHAN GIZI PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN KOMPLIKASI DYSPHAGIA”
SMAN 3 DENPASAR

Penelitian ini fokus pada solusi untuk pasien stroke iskemik yang mengalami disfagia atau kesulitan menelan. Para peneliti dari SMAN 3 Denpasar mengembangkan bubur instan fungsional bernama BURBOLANG yang kaya nutrisi dan bisa membantu pemenuhan gizi bagi pasien dengan kondisi ini.

Mereka menggunakan bahan-bahan yang menarik seperti tepung sorgum—gandum alternatif yang kaya serat dan bebas gluten, ikan layang yang kaya protein, serta rumput laut cokelat yang mengandung senyawa aktif dari laut. Kombinasi ini tidak hanya memberikan nutrisi yang seimbang, tapi juga menawarkan solusi yang mudah dikonsumsi bagi penderita disfagia.

Pelajaran buat Sobat Studiehus: Perhatikan kebutuhan khusus dalam masyarakat. Terkadang, inovasi terbaik adalah yang memperhatikan kelompok-kelompok rentan, seperti penderita penyakit tertentu. Kita bisa menciptakan sesuatu yang sederhana, tapi sangat membantu!

3. KANDIDAT AGEN BIOLEACHING MENGGUNAKAN ASPERGILLUS GLAUCUS SEBAGAI PENDEGRADASI LOGAM LITIUM DARI LIMBAH BATERAI LITIUM ION
MAN KOTA

Penelitian ini membahas masalah limbah baterai litium-ion, yang sangat berbahaya bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan benar. Baterai ini mengandung logam berat, termasuk litium, yang beracun dan sulit didaur ulang. Tim dari MAN Kota menggunakan Aspergillus glaucus, sejenis jamur, sebagai agen bioleaching untuk mendaur ulang litium dari baterai tersebut.

Bioleaching adalah proses pemisahan logam dari bijih atau limbah melalui aktivitas mikroorganisme. Jika metode ini efektif, jamur Aspergillus glaucus bisa menjadi solusi alami dan ramah lingkungan untuk mendaur ulang baterai, mengurangi pencemaran lingkungan, serta membantu memanfaatkan kembali bahan berharga dari limbah.

Pelajaran buat Sobat Studiehus: Penelitian tentang lingkungan dan teknologi hijau sangat penting. Sobat juga bisa menjelajahi potensi alam, seperti jamur atau mikroorganisme lainnya, dalam menciptakan teknologi yang ramah lingkungan.


Kesimpulan

Ketiga penelitian ini menunjukkan betapa besar peran anak muda dalam menciptakan inovasi untuk dunia yang lebih baik. Dari bidang kesehatan hingga lingkungan, mereka mampu menawarkan solusi yang relevan untuk masalah besar yang kita hadapi saat ini. Sobat Studiehus juga bisa terinspirasi untuk memulai proyek penelitian sendiri dengan melihat masalah di sekitar kita dan berpikir kritis untuk menemukan solusi.


Jadi, yuk mulai dari sekarang! Siapa tahu, penelitianmu bisa jadi karya besar berikutnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Salam semangat untuk terus belajar dan berkarya!


Salam, My Studiehus

Belajar dengan Hati, Berkarya dengan Cinta.

0 #type=(blogger)