Pemanfaatan Nanopartikel Biji Alpukat (Persea americana) dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) sebagai Inovasi Skincare Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas

Pendahuluan:

Latar Belakang: Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kulit dan efek negatif dari radikal bebas, bahan alami dalam produk skincare telah menjadi perhatian utama. Radikal bebas yang terbentuk akibat paparan sinar UV dan polusi dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan. Alpukat (Persea americana) dan manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman yang tidak hanya bermanfaat pada buahnya tetapi juga pada bagian limbahnya, seperti biji dan kulit. Kedua limbah ini sering terbuang padahal memiliki potensi sebagai bahan antioksidan dalam perawatan kulit.

Problem dan Tujuan: Permasalahan limbah pertanian menjadi topik utama dalam penelitian ini, terutama pada pengelolaan biji alpukat dan kulit manggis. Kedua bahan ini tidak optimal dimanfaatkan, padahal mengandung senyawa aktif yang dapat memberikan perlindungan alami terhadap radikal bebas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan formulasi skincare dengan memanfaatkan nanopartikel biji alpukat untuk penetrasi zat aktif lebih baik serta ekstrak kulit manggis untuk meningkatkan efektivitas antioksidan dan anti-inflamasi.


Metode:
Penelitian ini melibatkan proses pembuatan nanopartikel biji alpukat dan ekstrak kulit manggis yang kemudian digabungkan untuk produk skincare. Biji alpukat yang telah dikeringkan dihaluskan menjadi bubuk dan diekstrak menggunakan etanol. Ekstrak biji alpukat ini selanjutnya diolah menjadi nanopartikel menggunakan metode sonikasi. Kulit manggis diproses menjadi bubuk, kemudian diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Ekstrak kulit manggis yang dihasilkan diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH untuk menentukan nilai IC50. Produk akhir berupa gabungan nanopartikel biji alpukat dan ekstrak kulit manggis dalam bentuk serum yang kemudian diuji stabilitas dan daya serapnya pada kulit.


Hasil dan Diskusi:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel biji alpukat memiliki ukuran yang cukup kecil untuk memungkinkan penetrasi zat aktif ke lapisan kulit yang lebih dalam. Pengujian IC50 ekstrak kulit manggis menghasilkan nilai antara 20-80, yang menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kombinasi nanopartikel biji alpukat dan ekstrak kulit manggis menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan aktivitas radikal bebas, serta berpotensi menenangkan peradangan ringan pada kulit. Efektivitas kombinasi ini diperkuat oleh sifat pelembap dari biji alpukat, yang melengkapi aktivitas antioksidan dari xanton pada kulit manggis. Diskusi hasil menunjukkan bahwa produk ini memiliki potensi besar sebagai skincare yang alami dan aman untuk penggunaan jangka panjang.


Kesimpulan:
Kombinasi nanopartikel biji alpukat dan ekstrak kulit manggis menghasilkan produk skincare dengan aktivitas antioksidan tinggi yang dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan kulit akibat radikal bebas. Dengan aktivitas anti-inflamasi dari ekstrak kulit manggis dan kemampuan pelembap dari nanopartikel biji alpukat, produk ini berfungsi ganda sebagai pelindung dan perawatan kulit yang alami. Pemanfaatan limbah pertanian ini juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan, memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus mengurangi limbah. Penelitian ini menunjukkan potensi besar dari bahan-bahan alami dalam inovasi skincare dan membuka peluang pengembangan lebih lanjut untuk aplikasi kosmetik yang lebih ramah lingkungan dan efektif.

0 #type=(blogger)